Senin, 05 Mei 2014

Gunung Semeru, Samudra di Atas Langit





Eksotika alam pertama yang patut dikunjungi oleh wisatawan adalah Gunung Semeru atau dikenal juga sebagai Mahameru. Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini merupakan salah satu gunung teraktif di Indonesia. Koordinat gunung yang terletak pada 8o06’43”LS, 112o55’20”BT ini mempunyai keunikan salah satunya kawah selalu mengeluarkan letupan secara berkala setiap 15 – 20 menit sekali menimbulkan kepulan asap abu bahkan bercampur kerikil ke udara. Pemandangan yang terlihat sangat spektakuler. Apalagi mentari terbit dari ufuk timur, pemandangan yang terlihat seperti samudra di atas langit.

Gunung Semeru mempunyai puncak tinggi yang mempesona, sehingga mengundang wisatawan untuk berpetualang dan mendaki. Untuk dapat mendaki ke puncak Mahameru diperlukan persiapan fisik dan logistik yang matang, juga pengetahuan pendakian yang memadai. Semua akan terbayar lunas dengan pemandangan yang spektakuler dan pengalaman yang tak terlupakan. Sebelum mencapai puncak Gunung Semeru wisatawan akan disuguhkan pemandangan yang sangat menakjubkan dari setiap rute pendakian.

      Jika anda tertarik untuk melakukan pendakian, sebaiknya anda mencari informasi sekaligus mendaftar ke Kantor Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jl. Raden Intan No. 6 PO Box 54, Malang, Jawa Timur, Indonesia. Untuk yang sudah berpengalaman dapat mendaftar langsung ke pos penjagaan yang ada di Ranupati. Untuk melakukan pendakiannya sendiri tidak selalu bisa dilakukan setiap hari, karena gunung pada waktu tertentu ditutup sewaktu-waktu dengan alasan keselamatan.

    Diperlukan waktu sekitar empat hari untuk mendaki puncak gunung Semeru pulang-pergi. Untuk mendaki gunung semeru dapat ditempuh lewat kota Malang atau Lumajang. Untuk melakukan pendakian akan terdapat pos – pos tertentu untuk beristirahat pendaki. Pos pertama adalah  Pos Ranu Pani terdapat dua buah danau yakni danau Ranu Pani (1 ha) dan danau Ranu Regulo (0,75 ha). Terletak pada ketinggian 2.200 mdpl.

       Setelah berjalan sekitar 5 Km menyusuri lereng dari pos pertama kita akan sampai di bukit yang banyak ditumbuhi Edelweis, lalu akan sampai di Watu Rejeng. Disini terdapat batu terjal yang sangat indah. Pemandangan sangat indah ke arah lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi hutan cemara dan pinus. Kadang kala dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak semeru. Untuk menuju Ranu Kumbolo masih harus menempuh jarak sekitar 4,5 Km.

Ranu Kumbolo



Di Ranu Kumbolo dapat mendirikan tenda. Juga terdapat pondok pendaki (shelter). Terdapat danau dengan air yang bersih dan memiliki pemandangan indah terutama di pagi hari dapat menyaksikan matahari terbit disela-sela bukit. Banyak terdapat ikan, kadang burung belibis liar. Ranu Kumbolo berada pada ketinggian 2.400 m dengan luas 14 ha.
Dari Ranu Kumbolo sebaiknya menyiapkan air sebanyak mungkin. Meninggalkan Ranu Kumbolo kemudian mendaki bukit terjal, dengan pemandangan yang sangat indah di belakang ke arah danau. Di depan bukit terbentang padang rumput yang luas yang dinamakan oro-oro ombo. Oro-oro ombo dikelilingi bukit dan gunung dengan pemandangan yang sangat indah, padang rumput luas dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus seperti di Eropa. Dari balik Gn. Kepolo tampak puncak Gn. Semeru menyemburkan asap wedus gembel.

Selanjutnya memasuki hutan Cemara dimana kadang dijumpai burung dan kijang. Daerah ini dinamakan Cemoro Kandang.
Pos Kalimati berada pada ketinggian 2.700 m, disini dapat mendirikan tenda untuk beristirahat. Pos ini berupa padang rumput luas di tepi hutan cemara, sehingga banyak tersedia ranting untuk membuat api unggun.
Terdapat mata air Sumber Mani, ke arah barat (kanan) menelusuri pinggiran hutan Kalimati dengan menempuh jarak 1 jam pulang pergi. Di Kalimati dan di Arcopodo banyak terdapat tikus gunung.
Untuk menuju Arcopodo berbelok ke kiri (Timur) berjalan sekitar 500 meter, kemudian berbelok ke kanan (Selatan) sedikit menuruni padang rumput Kalimati. Arcopodo berjarak 1 jam dari Kalimati melewati hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang mudah longsor dan berdebu. Dapat juga kita berkemah di Arcopodo, tetapi kondisi tanahnya kurang stabil dan sering longsor. Sebaiknya menggunakan kacamata dan penutup hidung karena banyak abu beterbangan. Arcopodo berada pada ketinggian 2.900m, Arcopodo adalah wilayah vegetasi terakhir di Gunung Semeru, selebihnya akan melewati bukit pasir.
Dari Arcopodo menuju puncak Semeru diperlukan waktu 3-4 jam, melewati bukit pasir yang sangat curam dan mudah merosot. Sebagai panduan perjalanan, di jalur ini juga terdapat beberapa bendera segitiga kecil berwarna merah. Semua barang bawaan sebaiknya tinggal di Arcopodo atau di Kalimati. Pendakian menuju puncak dilakukan pagi-pagi sekali sekitar pukul 02.00 pagi dari Arcopodo.
Siang hari angin cendurung ke arah utara menuju puncak membawa gas beracun dari Kawah Jonggring Saloka.
Pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau yaitu bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Sebaiknya tidak mendaki pada musim hujan karena sering terjadi badai dan tanah longsor.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar