Eksotika alam pertama yang patut dikunjungi oleh wisatawan
adalah Gunung Semeru atau dikenal juga sebagai Mahameru. Gunung tertinggi di
Pulau Jawa ini merupakan salah satu gunung teraktif di Indonesia. Koordinat
gunung yang terletak pada 8o06’43”LS, 112o55’20”BT ini
mempunyai keunikan salah satunya kawah selalu mengeluarkan letupan secara
berkala setiap 15 – 20 menit sekali menimbulkan kepulan asap abu bahkan
bercampur kerikil ke udara. Pemandangan yang terlihat sangat spektakuler.
Apalagi mentari terbit dari ufuk timur, pemandangan yang terlihat seperti
samudra di atas langit.
Gunung Semeru mempunyai puncak tinggi yang mempesona, sehingga mengundang wisatawan untuk berpetualang dan mendaki. Untuk dapat mendaki ke puncak Mahameru diperlukan persiapan fisik dan logistik yang matang, juga pengetahuan pendakian yang memadai. Semua akan terbayar lunas dengan pemandangan yang spektakuler dan pengalaman yang tak terlupakan. Sebelum mencapai puncak Gunung Semeru wisatawan akan disuguhkan pemandangan yang sangat menakjubkan dari setiap rute pendakian.
Jika anda tertarik untuk melakukan pendakian, sebaiknya anda mencari informasi sekaligus mendaftar ke Kantor Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jl. Raden Intan No. 6 PO Box 54, Malang, Jawa Timur, Indonesia. Untuk yang sudah berpengalaman dapat mendaftar langsung ke pos penjagaan yang ada di Ranupati. Untuk melakukan pendakiannya sendiri tidak selalu bisa dilakukan setiap hari, karena gunung pada waktu tertentu ditutup sewaktu-waktu dengan alasan keselamatan.
Diperlukan waktu sekitar empat hari untuk mendaki puncak gunung
Semeru pulang-pergi. Untuk mendaki gunung semeru dapat ditempuh lewat kota
Malang atau Lumajang. Untuk melakukan pendakian akan terdapat pos – pos
tertentu untuk beristirahat pendaki. Pos pertama adalah Pos Ranu Pani terdapat dua buah danau yakni
danau Ranu Pani (1 ha) dan danau Ranu Regulo (0,75 ha). Terletak pada
ketinggian 2.200 mdpl.
Setelah berjalan sekitar 5 Km menyusuri lereng dari pos pertama kita akan sampai di bukit yang banyak ditumbuhi Edelweis, lalu akan sampai di Watu Rejeng. Disini terdapat batu terjal yang sangat indah. Pemandangan sangat indah ke arah lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi hutan cemara dan pinus. Kadang kala dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak semeru. Untuk menuju Ranu Kumbolo masih harus menempuh jarak sekitar 4,5 Km.
Ranu Kumbolo
Di Ranu
Kumbolo dapat mendirikan tenda. Juga terdapat pondok pendaki (shelter).
Terdapat danau dengan air yang bersih dan memiliki pemandangan indah terutama
di pagi hari dapat menyaksikan matahari terbit disela-sela bukit. Banyak
terdapat ikan, kadang burung belibis liar. Ranu Kumbolo berada pada ketinggian
2.400 m dengan luas 14 ha.
Dari
Ranu Kumbolo sebaiknya menyiapkan air sebanyak mungkin. Meninggalkan Ranu Kumbolo
kemudian mendaki bukit terjal, dengan pemandangan yang sangat indah di belakang
ke arah danau. Di depan bukit terbentang padang rumput yang luas yang dinamakan
oro-oro ombo. Oro-oro ombo dikelilingi bukit dan gunung dengan pemandangan yang
sangat indah, padang rumput luas dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus
seperti di Eropa. Dari balik Gn. Kepolo tampak puncak Gn. Semeru menyemburkan
asap wedus gembel.
Selanjutnya
memasuki hutan Cemara dimana kadang dijumpai burung dan kijang. Daerah ini
dinamakan Cemoro Kandang.
Pos
Kalimati berada pada ketinggian 2.700 m, disini dapat mendirikan tenda untuk
beristirahat. Pos ini berupa padang rumput luas di tepi hutan cemara, sehingga
banyak tersedia ranting untuk membuat api unggun.
Terdapat
mata air Sumber Mani, ke arah barat (kanan) menelusuri pinggiran hutan Kalimati
dengan menempuh jarak 1 jam pulang pergi. Di Kalimati dan di Arcopodo banyak
terdapat tikus gunung.
Untuk
menuju Arcopodo berbelok ke kiri (Timur) berjalan sekitar 500 meter, kemudian
berbelok ke kanan (Selatan) sedikit menuruni padang rumput Kalimati. Arcopodo
berjarak 1 jam dari Kalimati melewati hutan cemara yang sangat curam, dengan
tanah yang mudah longsor dan berdebu. Dapat juga kita berkemah di Arcopodo,
tetapi kondisi tanahnya kurang stabil dan sering longsor. Sebaiknya menggunakan
kacamata dan penutup hidung karena banyak abu beterbangan. Arcopodo berada pada
ketinggian 2.900m, Arcopodo adalah wilayah vegetasi terakhir di Gunung Semeru,
selebihnya akan melewati bukit pasir.
Dari
Arcopodo menuju puncak Semeru diperlukan waktu 3-4 jam, melewati bukit pasir
yang sangat curam dan mudah merosot. Sebagai panduan perjalanan, di jalur ini
juga terdapat beberapa bendera segitiga kecil berwarna merah. Semua barang
bawaan sebaiknya tinggal di Arcopodo atau di Kalimati. Pendakian menuju puncak
dilakukan pagi-pagi sekali sekitar pukul 02.00 pagi dari Arcopodo.
Siang
hari angin cendurung ke arah utara menuju puncak membawa gas beracun dari Kawah
Jonggring Saloka.
Pendakian
sebaiknya dilakukan pada musim kemarau yaitu bulan Juni, Juli, Agustus, dan
September. Sebaiknya tidak mendaki pada musim hujan karena sering terjadi badai
dan tanah longsor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar